REPUBLIKA.CO.ID, Banyak pelajaran yang diambil saat di balik jeruji. Hal ini yang dipelajari oleh seorang gadis 24 tahun. Sebut saja dia Riri, salah satu narapidana dari 300-an wanita di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas II A Malang, Jawa Timur.
"Ingin jadi orang yang lebih baik, dan terus menghafal Alquran," ujarnya sambil teripu malu.
Di bawah bimbingan Nisa dari Rumah Tahfidz Daarul Quran Akademi Putri Malang, ia berhasil menghafalan juz 30 pada Ramadhan ini. Bahkan, ia adalah napi yang memiliki hafalan tertinggi dan tercepat dalam waktu dua pekan saja.
Meskipun begitu, ia tak cepat merasa puas. Dirinya bertekad untuk menfhafal 30 juz. "Saya ingin menghafal 30 juz. Kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak," ujar dia, saat ditemui PPPA Daarul Quran di aula lapas yang disulap jadi Pondok Pesantren Ramadhan.
Ia mengakui, dirinya memiliki pribadi yang keras dan karena itu pula yang membuatnya tersangkut kasus narkoba. Sehingga, harus rehab di lapas sekitar empat tahun. Sebelumnya, ia menceritakan, bermaksud ingin membiayai sendiri kuliahnya di Fakultas Hukum sebuah universitas negeri terkenal di Surabaya, Riri mencoba cari uang. Namun, ia terjerumus sebagai 'penari malam'.
Dari lingkungan malam itulah ia tergoda dengan narkoba, hingga tertangkap aparat. Peristiwa nahas itu memaksanya harus cuti kuliah di semester VII untuk menjalani hukuman di Lapas Wanita Gresik, Jawa Timur. Riri kemudian dipindahkan ke Lapas Wanita Kelas II A Malang.
"Lebih enak di sini, sekarang Saya sudah bisa membatik, lho," kata dia.
Memasuki Bulan Suci, Riri dan kawan-kawan rajin mengikuti Pondok Ramadhan yang digelar lapas di bawah bimbingan Lilik Sulistyowati. Salah satu programnya adalah kelas tahfidz Quran yang bekerjasama dengan PPPA Daarul Quran Malang yang dipimpin Nahar Zainuddin.
Daarul Quran menugaskan Nisa ke lapas Malang untuk mengajar kelas tahfidz. Mahasiswi UIN Malang yang sudah hafal 30 juz ini membimbing para santri untuk membaca Quran secara tartil dan menghafalkannya. Hasilnya, dalam pekan kedua sudah dua santri yang mampu menghafal Juz 30. Salah satunya Riri.
Selain Riri, Rila (29) berhasil pula menghafalkan juz 30. Rila masuk penjara pun karena narkoba di dunia malam. Setelah bercerai dari suaminya, ia mengais rejeki sebagai bartender di sebuah pub untuk menghidupi seorang anaknya. Anak Rila kini berusia 10 tahun dan tinggal bersama sang nenek di Bandung. Hingga saat ini putranya hanya mengetahui Rila tengah bekerja di luar negeri.
Bulan Agustus 2015 ini Riri selesai masa rehabnya. Sedangkan, Rila pada akhir tahun. Menurut mereka, kebebesan dari narkoba adalah segalanya. "Kami sudah clean dari narkoba, kapok, dan pingin jadi orang yang lebih baik dan menghafalkan Alquran," ujar Rila sambil tersenyum.