REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- AS mendesak Burundi menunda pemilihan umum presiden.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS John Kirby mendesak Presiden Pierre Nkurunziza meletakkan kesejahteraan rakyat Burundi di atas ambisi politiknya serta berpartisipasi dalam dialog dengan oposisi dan masyarakat sipil.
Dia meminta Nkurunziza mengidentifikasi solusi damai bagi krisis yang semakin dalam. "Solusi ini harus meliputi penundaan pemilu presiden pada 15 Juli sampai kondisinya sesuai untuk pemilu yang bebas, adil dan damai," kata Kirby dalam pernyataan, Jumat (3/7).
Pemantau PBB mengatakan kandidat dari partai berkuasa bisa berkampanye di seluruh negara namun politisi oposisi kurang terlihat. Laporan itu menggambarkan pembatasan media secara luas. Wartawan menjadi target pemukulan, penahanan, penyerangan dan pengusiran.