REPUBLIKA.CO.ID, KANADA -- Mahasiswa Muslim di Memorial University menggelar buka bersama pada Ramadhan tahun ini. Dalam acara itu, mereka juga mengundang mahasiswa non-muslim untuk ikut berpuasa dan berbuka bersama selama satu hari.
“Sebagai Muslim, kita berpikir untuk saling berbagi untuk orang yang membutuhkan,” ujar Ahmed Khawer, Wakil Presiden dari Asosiasi Mahasiswa Muslim Memorial University, dilansir dari Onislam Sabtu (4/7).
Khawer mengatakan, pada buka puasa bersama, Jumat (3/7) itu juga digelar pengumpulan dana. Dana tersebut nantinya akan disumbangkan pada gempa Nepal dan pengungsi di Suriah.
“Kami memang mengumpulkan uang untuk membantu negara-negara lain yang memang membutuhkan makanan, mereka yang kelaparan, hidup mereka yang tanpa pilihan karena kurang beruntung,” ujar Khawer.
Menurut John, perintah dilarang minum dan makan selama 18 jam menjadi tantangan setiap Muslim. Sedangkan menurut Mona Shannir, mahasiswa Memorial University dan anggota asosiasi Mahasiswa Muslim, rasa hauslah yang justru 'menyiksanya' saat berpuasa. “Apalagi di musim panas seperti sekarang, cenderung cepat mendapatkan dehidrasi,” ujar Mona Shannir.
Shannir mengatakan, jika strategi yang diterapkannya adalah dengan gtidak mengisi sepnuhnya perut dengan makanan. Dia sediakan juga untuk memperbanyak minum saat sahur.