Sabtu 04 Jul 2015 08:56 WIB

Cina Bakal Produksi Kereta Berkecepatan 500 Km/Jam

kereta cepat Cina.
Foto: Image: Shaun Robinson/Shutterstock.com
kereta cepat Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina sedang mengembangkan teknologi untuk mengembangkan kereta peluru yang bisa melaju dengan kecepatan 500km/jam. Kereta ini memang masih 'kalah' dibandingkan kereta Maglev di Jepang yang telah memecahkan rekor kecepatan 590 km/jam. Tapi, kereta buatan Cina ini akan lebih cepat dua kali lipat dibandingkan kereta tercepat yang ada di AS.

Yang menarik, semua bahan, dan teknologi diproduksi di Cina. "Sekarang kami memiliki hak kekayaan inteletual penuh yang menandai babak baru kereta berkecepatan tinggi di Cina," ujar Ding Rongjun, kepala Zhuzhou Institute kepada China Daily.

Teknologi yang digunakan yakni sistmen fraksinasi sinkron permanen. Pada dasarnya, teknologi ini  menggunakan mesin yang digunakan sebagai magnet permanen. Ini sedikit berbeda dibandingkan dengan magnet yang dirancang untuk mendorong kereta bergerak ke depan. Sistem ini diyakini lebih ringan dan lebih efisien. Kereta ini memungkinkan kereta bergerak 50 persen lebih cepat. Sistem ini menggunakan listrik sebesar 690 kilowatt.

Namun, tidak seperti kereta Maglev yang menggunakan magnet dan tidak menyentuh rel, kereta buatan Cina ini masih ada kontak dengan rel. Hal ini masih memungkinkan adanya kontak dan gesekan antara kereta dengan rel. Teknologi fraksi ini dikembangkan oleh CRRC Corp yang merupakan perusahaan terbesar di bisang produksi kereta. Perusahaan tersebut memerlukan waktu 12 tahun untuk mengembangkan kereta ini.

Pada tahun 2011, tim memasang listrik 190 kilowatt lebih rendah dari sistem traksi ini. Saat itu, uji coba dilakukan di propinsi Liaoning. Pada Mei 2015, sistem duji untuk perjalanan sepanjang 70 ribu kilometer. Dengan uji coba sistem ini, Rongjing mengklaim bisa menempuh kecepatan 500 km/jam. Kereta ini rencananya akan diproduksi massal pada 2018 mendatang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement