REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Koalisi Majapahit yang diikuti enam parpol yakni Demokrat, Gerindra, PKB, Golkar, PKS dan PAN tidak mempermasalahkan adanya pengukuhan atau pembacaan rekomendasi DPP PDIP untuk pasangan Cawali dan Cawawali Surabaya pada Rakercabsus yang digelar di Gedung Wanita Surabaya, Rabu (8/7).
"Ya tidak apa-apa. Koalisi Majapahit menyambut baik rencana deklarasi itu," kata Sekretaris Kelompok Kerja Koalisi Majapahit Satuham Akbar, Sabtu (4/7).
Calon seperti apa yang dicari Koalisi Majapahit untuk bisa berkompetisi dengan calon yang diusung PDIP, Satuham mengatakan nanti suatu saat pasti ada pembicaraan mengenai hal tersebut.
"Tapi yang jelas haram hukumnya jika ada calon boneka atau calon pesanan," katanya.
Menurut dia, bagi Koalisi Majapahit yang penting saat ini adalah tetap kompak dan menjaga komitmen bersama.
"Pada hakekatnya memelihara itu berat dari pada membangun," kataya.
Ketua Kelompok Kerja Koalisi Majapahit, A.H. Thony sebelumnya mengatakan enam partai masing-masing Partai Gerindra, PKB, Demokrat, Golkar, Golkar, PKS dan PAN memiliki struktur kepengurusan di tingkat anak cabang (PAC) di 31 kecamatan.
"Apabila disatukan dipastikan akan menjadi mesin politik yang bisa menandingi popularitas pasangan calon petahan Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana. Kekuatan itu menurutnya bisa lebih besar, jika ditambah kekuatan anggota dewan di fraksi-fraksi di dewan," katanya.
Selain itu, lanjut dia, anggota fraksi tiap-tiap partai di DPRD Surabaya juga memiliki investasi dukungan masyarakat.
"Dengan jumlah 29 orang kan banyak, belum lagi di masyarakat jadi tokoh sentral," ujarnya.