Sabtu 04 Jul 2015 21:33 WIB

Ahok Rombak Jabatan, DPRD: Evaluasi Harus Terbuka

Rep: C11/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (tengah) didampingi Wakil Ketua Mohammad Taufik (kiri), Triwicaksana (kedua kanan) dan Ferrial Sofyan, memimpin Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Provinsi Jakarta, Senin (22/6). Rapat Paripurna Istimewa tersebu
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (tengah) didampingi Wakil Ketua Mohammad Taufik (kiri), Triwicaksana (kedua kanan) dan Ferrial Sofyan, memimpin Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Provinsi Jakarta, Senin (22/6). Rapat Paripurna Istimewa tersebu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok telah merombak jabatan pejabat eselon dua, tiga dan empat pada Jumat (3/7) lalu.

Perombakan jabatan bukan kali ini saja dilakukan Basuki, namun pada Januari dan Mei lalu Basuki juga telah merombak jajaran di eksekutif.

Menurut Wakil Ketua DPRD DKI, Mohammad Taufik mengatakan apabila Basuki ingin merombak jabatan. Evaluasi jabatan yang dilakukan harus terbuka.

"Rombak jabatan memang kewenangan Gubernur, evaluasi seharusnya dilakukan secara terbuka, supaya tidak terkesan ada pesanan," katanya, Sabtu (4/7).

Taufik melanjutkan untuk evaluasi pegawai seharusnya dapat mengikuti aturan dari Badan Kepegawaian Daerah. Basuki dapat mengikuti prosedur yang dimiliki BKD.

"Kan Agus (Kepala BKD) punya pengalaman untuk mengevaluasi orang mestinya ikuti aturan, jangan tergantung Gubernur. Kalau dia bilang ganti ya ganti," ujar politikus Gerindra ini.

Ia mengatakan perombakan jabatan yang dilakukan dalam waktu singkat juga tidak baik. Sebab suatu proyek tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. 

"Perombakan bukan yang sederhana. Gubernur jangan main pecat saja, jadi orang gak jalan, ngapain gua kerja," ujarnya.

Adapun enam kepala dinas dan satu kepala badan yang dicopot diantaranya, Kepala Dinas Pertamanan, Nandar Sunandar, Kepala Dinas Kebersihan, Saptastri Ediningtyas, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi, Benjamin Bukit, dan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Perdagangan, Joko Kundaryo.

Kemudian, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Zaenal Soelaiman, Kepala Dinas Tata Air, Agus Priyono, dan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP), Noor Syamsu Hidayat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement