Ahad 05 Jul 2015 01:44 WIB

Yaman Rehat Pertempuran Hingga Akhir Ramdhan

Rep: c36/ Red: Dwi Murdaningsih
Kelompok Houthi menyerang kilang minyak Buraiqah di Aden, Yaman, Sabtu (27/6).
Foto: reuters
Kelompok Houthi menyerang kilang minyak Buraiqah di Aden, Yaman, Sabtu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA – Milisi Houthi menyepakati jeda pertempuran di Yaman hingga akhir Ramadhan mendatang.  Jeda pertempuran yang ditengahi oleh PBB tersebut memungkinkan pengiriman sejumlah bantuan kemanusiaan.

Dalam sebuah postingan di laman Facebooknya, Sabtu (4/7), Juru Bicara Milisi Houthi,  Mohammed Abdul Salam mengatakan pertemuannya dengan utusan khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed guna membahas jeda pertempuran.  Pembahasan dilakukan pada Jumat (3/7).  

Sebelumnya, Kamis (2/7), Departemen Luar Negeri AS  juga menyerukan adanya jeda kemanusiaan selama Ramadhan.  Jeda tersebut akan memberi kesempatan kepada kelompok bantuan internasional untuk mengirimkan makanan, obat-obatan dan bahan bakar.

Selain PBB dan AS, Uni Eropa juga menyatakan dukungan terhadap upaya yang ditempuh PBB. Mereka menuntut adanya kemudahan bagi masuknya kapal bantuan ke pelabuhan Yaman.

"Terkait  jadwal dan durasi jeda pertempuran belum dibahas secara jelas. Namun, kami optimistis milisi Houthi dan koalisi Arab Saudi akan menyepakatinya dalam beberapa hari mendatang,” “ ujar Juru Bicara PBB, Ahmad Fawzi.

Seperti diketahui, kekurangan bahan bakar secara nasional telah menyebarkan penyakit dan penderitaan di  Yaman. Menurut PBB,  lebih dari 20 juta penduduk Yaman memerlukan sejumlah bantuan, terutama  ketersediaan air bersih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement