Ahad 05 Jul 2015 08:40 WIB
Engeline Tewas

Margriet Jitak Kepala Engeline Hingga Terjatuh

Rep: C32/ Red: Citra Listya Rini
Margriet Christina Megawe (tengah) menggendong Engeline.
Foto: Ist
Margriet Christina Megawe (tengah) menggendong Engeline.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Kuasa hukum ibu kandung Engeline Margriet Megawe, Harris Athur Hedar mengaku banyak kekerasan atau penyiksaan yang dilakukan oleh ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe. Hal tersebut ia utarakan terkait keterangan beberapa saksi yang sudah dihadirkan dalam pemeriksaan kasus penelantaran anak yang dilakukan oleh Margriet.

“Semua saksi pada dasarnya sama, selalu melihat penyiksaan yang dilakukan oleh Margriet. Ada yang melihat, kadang  kepala Engeline didorong pakai tangan seperti dijitak tapi keras hingga sampai terjatuh,” kata Harris kepada ROL, Ahad (5/7).

Ia mengutarakan hal tersebut berdasarkan keterangan saksi Callista Rukmiastanti yang juga sebagai sahabat Margriet. Selain itu, masih ada beberapa hal yang dilihat Callista tentang perlakuan Margriet kepada Engeline.

“Itu Callista pernah lihat Engeline dipukul pakai selimut tebal hingga terlempar tubuh Engeline,” jelas Harris. Ia menyatakan saksi tersebut melihatnya saat tinggal di rumah Margriet Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Denpasar.

Selain itu, masih menurut kesaksian Callista yang disampaikan oleh Harris, bokong Engeline sring dipukul pakai tangan. Bahkan, kata dia, saat Margriet memanggil Engeline sering dijambak rambutnya.

Harris menganggap dari sekian kasus yang pernah ia bela, menurutnya hal tersebut merupakan peerlakuan sadis terhadap anak kecil. Untuk itu, ia tetap terus berupaya agar pelaku bisa diadili sesuai hukum apalagi Margriet sudah ditetapkan juga menjadi tersangka pembunuhan.

Diketahui, Callista sudah mengenal Margriet sejak 2010 saat ibu angkat Engeline tersebut pergi ke Jakarta. Lalu Callista pernah tinggal di rumah Margriet pada Maret 2010, dari saat itu lah ia melihat semua perlakuan Margriet kepada Engeline. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement