Ahad 05 Jul 2015 13:07 WIB

Tak Diakui Negara, FIFA Harusnya Cabut Keanggotaan PSSI

Rep: c02/ Red: Taufik Rachman
Logo FIFA
Foto: AP
Logo FIFA

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- FA dan UEFA menyayangkan Indonesia disanksi FIFA hanya karena tidak diakuinya PSSI oleh pemerintah. Hal itu diakatakan oleh anggota Tim Transisi Cheppy Wartono yang mengaku sudah berkomunikasi dengan FA dan UEFA.

Cheppy mengatakan FA dan UEFA sangat terkejut dengan sanksi yang diberikan FIFA ke Indonesia karena pembekuan PSSI. Menurut FA dan UEFA, FIFA seharusnya mencabut keanggotaan PSSI dari FIFA karena negara sudah tidak mengakuinya.

Apalagi tindakan itu sudah dituangkan dalam pasal 15 statuta FIFA yang mengatakan organisasi negara diakui FIFA kalau diakui oleh negara. "FA dan UEFA sangat menyayangkan sanksi dari FIFA terhadap Indonesia hanya karena PSSI dibekukan," kata Cheppy kepada Republika, Ahad (5/7).

Selain itu, dua organisasi sepakbola pemilik suara di FIFA itu juga memberikan dukungan pada Tim Transisi untuk tetap membenahi sepakbola Indonesia. Dukungan itu bagi Cheppy sangat memperjelas ada yang aneh dari sanksi yang diberikan FIFA kepada Indonesia.

Menurut Cheppy Sepp Blatter yang sudah menjabat begitu lama di FIFA tidak mengetahui pasal di statuta FIFA tentang keorganisasian itu. Bahkan terkesan mengabaikan pasal itu untuk memberikan sanksi terhadap Indonesia berupa larangan.

Padahal pada rincian pasal itu juga dijelaskan, ketika negara tidak mengakui organisasi sepakbolanya. Maka, FIFA akan mencabut izin keanggotannya. "Harusnya FIFA mencabut izin itu bukan memberikan larangan," ujar Cheppy

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 15 10 4 1 20 10 34
2 Persib Bandung Persib Bandung 14 9 5 0 25 15 32
3 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 15 7 5 3 22 13 26
4 Persija Persija 15 7 4 4 21 6 25
5 Bali United Bali United 14 7 3 4 21 8 24
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement