Ahad 05 Jul 2015 21:34 WIB

Muhaimin: Yang harus Direshuffle Menteri Ekonomi Dulu

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan kalau Presiden Joko Widodo berniat melakukan reshuffle, maka menteri di bidang ekonomi yang harus dirombak terlebih dulu.

"Kalau mau menyoroti kan ekonomi. Kalau reshuffle, ya tim ekonomi dulu," kata Muhaimin di sela-sela doa bersama untuk kelancaran Muktamar NU ke-33 di Kantor DPP PKB, Jakarta, Ahad (5/7).

Muhaimin menilai kondisi perekonomian Indonesia saat ini cukup merisaukan, ekonomi melambat dan terjadi penurunan daya beli maupun daya jual.

"Harus ada terobosan cepat. Misalnya investasi jangan dihambat. Sekalipun kelihatan merakyat tapi kalau menghambat kalau bisa jangan. Kita bisa berpikir jangka panjang, tapi jangka pendek jangan diabaikan," katanya.

Terkait rumor ada menteri dari PKB yang bakal terkena reshuffle, Muhaimin menyatakan sepengetahuannya sejauh ini menteri dari partainya masih aman. Sampai hari ini tidak ada tanda-tanda akan ada menteri dari PKB yang tergusur.

"Sampai hari ini pertemuan saya dengan Pak Jokowi, belum ada menteri dari PKB yang kena. Tapi kita lihat nanti, itu sepenuhnya kewenangan Presiden," kata dia.

Menurut Menakertrans dalam Kabinet Indonesia Bersatu II itu, reshuffle merupakan kebutuhan untuk reorganisasi dan revitalisasi.

"Itu persepsi saya dan PKB akan melakukan revitalisasi dulu," kata Muhaimin.

Sementara itu doa bersama untuk kelancaran Muktamar NU yang digelar oleh DPP PKB dan Perempuan Bangsa diikuti ratusan anak yatim dan dhuafa dan diakhiri dengan buka puasa bersama.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement