Senin 06 Jul 2015 06:26 WIB

Permintaan Kolang-Kaling Melonjak Selama Ramadhan

Kolang kaling
Kolang kaling

REPUBLIKA.CO.ID, BALIGE, SUMUT -- Permintaan kolang-kaling di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara selama bulan Ramadhan 1436 Hijriyah cukup tinggi dari masyarakat, sehingga budi daya buah yang berasal dari pohon aren itu layak untuk dikembangkan.

"Tingginya permintaan pembeli selama Ramadhan di daerah ini, mengingat banyaknya warga yang menjadikan kolang-kaling sebagai salah satu menu berbuka puasa," kata Syamsul Siregar, salah seorang pedagang kolang-kaling di Balige, Ahad (5/7).

Sayangnya, kata dia, hingga saat ini belum ada usaha pengolahan kolang-kaling di daerah tersebut dalam bentuk kemasan yang siap dikonsumsi.

Kondisi itu menyebabkan bahan mentahnya harus dikirim dulu ke Medan, setelah itu dipasarkan lagi di Balige dan beberapa wilayah dalam kabupaten setempat.

Ia menyebutkan, selama bulan suci Ramadhan 2015 penjualan kolang-kaling yang dilakukannya bisa mencapai hingga 100 kg per hari dengan harga jual Rp 13-Rp 14 ribu per kg.

Buah yang pohonnya subur di Toba Samosir tersebut disebar di sejumlah pasar tradisonal di Kecamatan Porsea, Ajibata, Lumbanjulu, Pintupohan, dan Laguboti.

"Penjualan kolang-kolang hanya ramai selama bulan puasa saja, sementara pada hari biasa di luar Ramadhan pasaran akan kembali sepi," katanya.

Pedagang eceran kolang-kaling lainnya di pasar tradisional Onan Balereng Balige, Amir Harahap mengaku, tingginya penjualan kolang-kaling hanya pada saat puasa Ramadhan saja.

"Para pembeli mengolah buah kolang-kaling tersebut untuk campuran minuman berbuka dan bahan membuat kolak," katanya.

Sementara itu, Mustofa (52) warga Jalan Sutomo Balige, yang mengaku telah menekuni profesi sebagai pemanjat biji aren selama hampir 10 tahun mengaku merasa miris karena tidak adanya perusahaan pengolahan kolang-kaling di daerah tersebut.

"Paling mahal biji aren hanya dibayarkan kepada pemiliknya sekitar Rp 30 ribu per tandan. Padahal kalau kita sendiri yang mengolah jadi kolang-kaling, pasti untungnya lebih banyak," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement