Senin 06 Jul 2015 04:45 WIB

Angkasa Pura II Minta Maaf Soal Insiden Kebakaran

Rep: C20/ Red: Citra Listya Rini
Angkasa Pura II
Foto: bumn.go.id
Angkasa Pura II

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Angkasa Pura II menegaskan untuk membebaskan tarif passenger service charge (PSC) atau airport tax para penumpang pesawat. Pembebasan airport tax itu terkait dengan insiden kebakaran yang melanda Terminal 2E Soekarno Hatta pada pukul 05.45 WIB pagi, Ahad (5/7).

Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi meminta maaf kepada seluruh penumpang akibat ketidaknyamanan yang timbul sebagai dampak dari kebakaran JW Sky Lounge, di Terminal 2E Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Agus mengatakan akibat kebakaran tersebut menyebabkan tertundanya sekitar 40 penerbangan.

"Kami meminta maaf kepada seluruh penumpang, kami akan membebaskan biaya psc bagi penumpang yang mengalami keterlambatan," kata Agus di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Ahad (5/7).

Agus menjelaskan untuk pengembalian biaya airport tax yang telah masuk dalam tiket dapat ditukarkan melalui maskapai masing-masing. Selain itu, Angkasa Pura II juga telah berkoordinasi dengan maskapai yang terlibat mengenai reschedule penerbangan. "Penumpang dapat melakukan pembatalan atau reschedule melalui maskapai masing-masing," ujar Agus.

Agus menambahkan refund PSC ini tidak terbatas hanya bagi penumpang yang keberangkatannya terkena dampak kebakaran, namun juga belaku bagi seluruh penumpang dengan keberangkatan hari ini di seluruh terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Hingga saat ini PT Angkasa Pura II (Persero) terus mengupayakan berbagai langkah guna memulihkan kondisi di terminal menjadi normal kembali.

"Adapun perkembangan terkini, penumpukan penumpang di Terminal 2 sudah mulai terurai seiring dengan telah dibukanya Pintu 3. Dengan demikian, keempat pintu di Terminal 2 yakni Pintu 1, 2, 3, dan 4 telah dapat difungsikan dengan baik," kata Agus.

Agus mengatakan kebakaran tersebut merambat ke satu area check in di Terminal 2E yang mengakibatkan konter-konter di sana tidak dapat digunakan. Menurut Agus, hal tersebut membuat penumpukan di area check in lainnya, dan selain itu beberapa penanganan bagasi dan proses check in terpaksa dilakukan manual.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement