Senin 06 Jul 2015 14:45 WIB

Referendum Yunani, Nilai Euro Rontok!

Rep: C07/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Masyarakat mengantre untuk memberikan suaranya dalam jajak pendapat di Thessaloniki, Ahad (5/7). Jajak pendapat meminta pertimbangan warga Yunani untuk menerima atau tidak bantuan asing bagi ekonomi Yunani.
Foto: Reuters
Masyarakat mengantre untuk memberikan suaranya dalam jajak pendapat di Thessaloniki, Ahad (5/7). Jajak pendapat meminta pertimbangan warga Yunani untuk menerima atau tidak bantuan asing bagi ekonomi Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA - Hasil jajak pendapat referendum Yunani yang menolak pemberian dana pinjaman menyebabkan mata uang euro turun drastis di pasar dagang Asia-Pasifik. Nilai Euro jatuh hingga 1,4 persen terhadap dolar AS di nilai tukar 1,099 dolar AS untuk 1 euro.

"Hal ini menegaskan dua hal, pertama melegitimasi sikap Pemerintah Yunani  dan kedua menyerahkan bola ke tangan Uni Eropa," kata analis Bank ANZ, dikutip dari Reuters, Senin (6/7).

Atas hasil referendum tersebut, Yunani akan mengalami pembatasan keuangan mereka untuk mencegah gangguan dari sistem perbankan. Bank diharapkan tetap tutup setidaknya sampai Selasa (7/7). Yunani juga tidak bisa mengambil lebih dari 60 euro atau 66 dollar AS dari mesin ATM dan penarikan tunai di Bank. Para pensiunan pun menghadapi ketidakpastian apakah mereka mendapatkan uang tunai pensiunan mereka.

Michalis Tsatsakis (35 Tahun) seorang karyawan mengatakan Yunani telah menghadapi saat-saat sulit selama seminggu terakhir. Banyak klien yang tidak dapat mengakses uang di deposito mereka. Tsatsakis juga mengatakan bahwa jika bank tutup untuk hari-hari mendatang, ia berharap mesin uang kehabisan uang segera. Namun, ia yakin Yunani akan tangguh dalam menghadapi krisis keuangan.

"Saya percaya akan ada beberapa masalah di sektor perbankan, namun kita harus bisa menangani mereka," katanya. "Saya ingin Pak Tsipras bersikeras. Dia harus tegas. Kami percaya padanya. "

Sebelumnya, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengaku puas dengan hasil tersebut, karena menurutnya syarat yang diajukan Eropa merupakan pemerasan. Tsipras berharap hasil referendum dapat memperkuat posisi Yunani dalam negosiasi berikutnya.

Belum jelas apa respons Eropa menghadapi hasil referendum ini. Namun Yunani kini dihadapkan dalam risiko besar, yaitu bangkrutnya perbankan yang bisa memaksa mereka keluar dari euro dan kembali mencetak uang sendiri, drachma.

Tanpa pendanaan darurat dari ECB, bank-bank di Yunani akan kehabisan uang dalam hitungan hari. Jika demikian, pemerintah terpaksa mencetak uang baru untuk membayar tunjangan pensiun dan gaji.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement