Senin 06 Jul 2015 18:00 WIB

Curah Hujan Minim, 40 Persen Tanaman Padi di Indramayu Terancam Puso

Rep: Lilis Handayani/ Red: Satya Festiani
Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.
Foto: Antara/Feri Purnama
Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sedikitnya 40 persen areal tanaman padi di Kabupaten Indramayu terancam puso pada musim tanam gadu 2015. Hal itu menyusul terus menurunnya debit air di sungai akibat ketiadaan hujan.

''40 persen tanaman padi di Indramayu bisa terancam puso jika sampai akhir Juli nanti tidak ada hujan,'' ujar Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, kepada Republika, Senin (6/7).

Sutatang mengatakan, perkiraan itu didasarkan pada hasil pengamatannya. Saat ini, areal persawahan di berbagai daerah sudah mulai mengering.

Sutatang mengakui, Pemkab Indramayu telah menetapkan aturan gilir giring air untuk semua kecamatan. Tak hanya itu, para petani pun bisa menggunakan mesin pompa air untuk menyedot air dari saluran irigasi maupun sungai.

Namun, lanjut Sutatang, yang menjadi masalah saat ini adalah debit air dari Bendung Rentang di Kabupaten Majalengka terus menurun. Begitu pula dengan sungai-sungai juga mulai mengering.

''Kalau sungainya mengering, apanya yang mau disedot?'' kata Sutatang.

Sutatang mengatakan, saat ini, areal pertanian yang masih bisa memanfaatkan air dengan mesin pompa adalah daerah-daerah yang berada paling dekat dengan Bendung Rentang. Di antaranya Kecamatan Kertasemaya, Bangodua dan Tukdana.

Sedangkan daerah yang berada paling ujung dari saluran irigasi, sangat sulit untuk memperoleh air. Seperti misalnya, Kecamatan Kandanghaur, Losarang, Lohbener, Terisi, Cantigi dan Arahan.

Sutatang menyatakan, para petani di sejumlah daerah pun mulai menggali air dari sumur pantek. Namun, hal tersebut hanya bisa dilakukan di daerah yang tidak terinterupsi air laut yang asin.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, target tanam pada musim tanam gadu 2015 sekitar 110 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, hingga akhir Juni, telah terealisasi sekitar 85 ribu hektare.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement