Senin 06 Jul 2015 20:12 WIB

Dompet Dhuafa Terus Genjot Mutu Pendidikan

wisuda siswa smart ekselensia dompet dhuafa
Foto: dok.dompet dhuafa
wisuda siswa smart ekselensia dompet dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- General Manager Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa Sri Nurhidayah mengungkapkan, program beasiswa yang paling tinggi adalah Beastudi Kepakaran.

Adapun kerja sama beastudi kepakaran yaitu Al-Azhar Schoolarship, Beastudi Indonesia Prepatory School, dokter spesialis, Durham Schoolarship, PPM S1 dan S-2. Jumlah penerima manfaat Beastudi Kepakaran pada tahun 2015 sebanyak 50 orang.

"Pendidikan yang baik bermula dari kualitas guru yang baik pula. Makmal pendidikan adalah jawaban agar hal tersebut tercapai. Melalui program tersebut sekolah diberi pendampingan serta guru-gurunya diberi pelatihan,'' kata Bu Nuk.

Ia menambahkan, ''Hingga Juni 2015, sudah 508 penerima manfaat pelatihan guru yang diselenggarakan oleh Makmal Pendidikan, 28 sekolah dampingan Makmal Pendidikan dan 4.153 jiwa penerima manfaat tidak langsung," jelas Bu Nuk.

Sementera Sekolah Guru Indonesia adalah program untuk pemuda Indonesia yang siap mengabdikan diri menjadi guru serta menjadi penggerak perubahan di seluruh penjuru Nusantara.

Saat ini, kata dia, 30 orang guru Program Sekolah Guru Indonesia angkatan 7 tersebar di 30 sekolah pada lokasi penempatan yaitu di Nunukan (Kalimantan Utara), Kubu Raya (Kalimantan Barat), Sumbawa Barat (NTB), Pandeglang (Banten) dan Wakatobi (Sulawesi Tenggara).

''Penerima manfaat tidak langsung pada program Sekolah Guru Indonesia angkatan 7 sebesar 4.551 jiwa,'' jelas Bu Nuk menerangkan.

Terakhir, SMART Ekselensia adalah program akselerasi SMP-SMA selama lima tahun yang unggul, berasrama, dan bebas biaya. Penerima manfaat dari program ini adalah siswa laki-laki lulusan sekolah dasar yang memiliki potensi intelektual yang tinggi namun memiliki keterbatasan finansial.

Hingga Juni 2015, kata bu Nuk, SMART Ekselensia Indonesia telah memiliki 12 angkatan yang teridiri dari 450 siswa dan telah meluluskan 6 angkatan yang terdiri atas 175 siswa dimana 99% diantaranya diterima di PTN.

Bu Nuk mengatakan laporan satu semester 2015 sebagai bentuk pertanggungjawaban Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa kepada donatur dan publik. Pasalnya, bergulirnya seluruh program Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa berasal dari dana zakat, infak, dan sedekah para donatur.

Lebih lanjut Bu Nuk menjelaskan, capaian Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa selama satu semester 2015 bukan untuk berpuas diri, melainkan untuk koreksi dan berbenah di masa mendatang dengan kerja nyata berikutnya.

“Itulah komitmen dan tekad Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa dalam menatap Indonesia ke depan,” jelas Bu Nuk menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement