REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tim Disaster Victim Identification belum berhasil mengidentifikasi 10 kantong jenazah dan 22 potongan tubuh korban jatuhnya pesawat Hercules C-130.
Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo mengatakan, dari proses evakuasi yang dilakukan selama tiga hari, Kepolisian mendapatkan 147 kantong jenazah. Pada hari pertama jatuhnya pesawat yakni Selasa (30/6), Kepolisian mengevakuasi 92 kantong jenazah.
Pada hari kedua (Rabu, 1/7), dievakuasi 53 kantong jenazah. Sedangkan pada Kamis (3/7), dievakuasi dua kantong jenazah. Dari pemeriksaan tim Disaster Victim Identification (DVI), telah berhasil diidentifikasi 119 jenazah yang sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Sedangkan kantong jenazah yang masih menunggu hasil pemeriksaan DNA berjumlah 10 kantong yang prosesnya diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua pekan.
Menurut Kapolda, berdasarkan daftar manifes penumpang, pesawat Hercules tersebut berpenumpang 122 orang yang terdiri dari 32 personel TNI AU, enam personel TNI AD, 83 orang keluarga TNI, dan satu pensiunan TNI AU. "Data yang berkaitan dengan korban dari keluarga sebanyak 97 berkas dan 31 berkas telah diambil sampel DNA. 84 berkas sudah teridentifikasi, 13 berkas belum teridentifikasi karena menunggu hasil pemeriksaan DNA," katanya di Medan, Senin.
Adapun keluarga yang merasa kehilangan tetapi bukan penumpang pesawat Hercules sebanyak 10 orang yang terdiri dari delapan pekerja lokasi pemandian tradisional dan dua pekerja bangunan. Saat ini, kegiatan di lokasi tempat kejadian jatuhnya pesawat terbang di Jalan Djamin Ginting Medan sudah dihentikan.
Namun keberadaan lokasi tersebut masih dalam pengawasan sampai adanya pernyataan selesainya proses identifikasi di RSUP Adam Malik yang menunggu hasil DNA dari Jakarta untuk dicocokkan kepada masing-masing keluarga jenazah.
Kapolda mengimbau kepada warga yang merasa keluarganya belum kembali untuk segera melaporkan ke Polda Sumut guna disesuaikan dengan potongan tubuh yang dievakuasi.
"Untuk 10 jenazah Mr X, kami mengimbau bagi warga yang kehilangan keluarga untuk mengecek," katanya.