Selasa 07 Jul 2015 00:19 WIB

Korban Kecelakaan Tol Cipali Bertambah Jadi Tujuh Orang Tewas

Rep: Lilis Handayani/ Red: Erik Purnama Putra
Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) masih minim rambu dan penerangan.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) masih minim rambu dan penerangan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Korban kecelakaan maut di jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) bertambah satu orang, Senin (6/7). Dengan demikian, jumlah total korban tewas menjadi tujuh orang dan empat lainnya dalam kondisi kritis.

Korban tewas ketujuh bernama Catim, asal Desa Cikuya, Kecamatan Banjar Harjo, Brebes. Jawa tengah. Dia menghembuskan nafas terakhir setelah sempat mendapat perawatan di RS Mitra Plumbon, Cirebon.

Selain Catim, enam korban tewas lainnya adalah Rusnanto (50) asal Brebes, Rastono (60), Uus (45), Nurdin (50), Sarif (21) dan Edi (40), seluruhnya warga Kecamatan Paselaman, Kabupaten Cirebon.

Selain itu, empat korban yang kini masih menjalani perawatan intensif di RS Mitra Plumbon, Cirebon adalah  Husen (39), Iwan (22) dan Suada, ketiganya asal Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon. Ditambah lagi, Hamin (60) warga Desa Sukareja, Brebes.

Seperti diberitakan, kecelakaan terjadi antara sebuah mobil Daihatsu Grand Max bernopol E 1720 MF yang menabrak sebuah truk yang sedang terparkir di bahu jalan.

Kecelakaan bermula ketika mobil Grand Max yang ditumpangi 11 orang itu datang dari arah Jakarta menuju Cirebon dengan kecepatan tinggi. Saat tiba di KM 178 atau masuk wilayah Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, mobil tersebut tiba-tiba menabrak sebuah truk yang terparkir di bahu jalan.

Mobil Grand Max itu kemudian oleng dan terguling ke tengah tol. Sesaat setelah kejadian tersebut, dari dalam kendaraan muncul kobaran api.

Kasatlantas Polres Majalengka, AKP Rezky Satya Dewanto menjelaskan,  penyebab kecelakaan saat ini masih diselidiki. "Bisa juga karena kelalaian manusia, seperti mengantuk atau kelelahan. Tapi masih dalam proses penyelidikan," tandas Rezkhy.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement