REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Secretary Cinema 21 Catherine Keng menyatakan tahun 2015 merupakan masa yang cukup berat bagi perfilman Indonesia karena di tahun ini belum ada film Indonesia yang menembus satu juta penonton.
Menurut dia, dengan digitalisasi film membuat biaya produksi film cukup rendah, makin banyak orang berbondong-bondong bikin film, sehingga muncullah film yang kualitasnya kurang terjaga dan membuat penonton hilang kepercayaan untuk menonton film Indonesia.
"Jadi, persoalan kualitas, memang menjadi salah satu kunci untuk menggairahkan perfilman nasional," katanya, Senin (6/7).
Jika di satu sisi, industri bioskop sudah mengalami pertumbuhan menggembirakan, tambahnya, di sisi lain hendaknya para pembuat film atau film maker juga harus meningkatkan mutu film yang dibuat.
"Pertumbuhan jumlah layar adalah kesempatan dan ruang yang harus diisi, dan kualitas adalah jawabannya. Jangan kecewakan penonton. Karena sekali kecewa perlu waktu untuk mengembalikan kepercayaan penonton," kata Catherine Keng.