REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Senin bahwa pihaknya siap sedia membantu Yunani jika diperlukan untuk melakukannya.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde membuat pernyataan menyusul referendum Yunani yang menolak usulan dari kreditor internasional, yang mencakup pemotongan pensiun, kenaikan pajak dan langkah-langkah penghematan lainnya pada Minggu.
"IMF telah mengambil catatan dari referendum yang diadakan kemarin di Yunani," kata Lagarde dalam pernyataannya. "Kami memantau situasi dengan cermat dan siap untuk membantu Yunani jika diminta untuk melakukannya."
Pada Mei 2010, IMF menyetujui bantuan keuangan 30 miliar euro untuk Yunani di bawah pengaturan pinjaman siaga (Stand-By), dan kemudian pada Maret 2012, pemberi pinjaman menyetujui 28 miliar euro untuk Yunani di bawah pengaturan yang diperpanjang untuk mendukung program reformasi ekonomi.
Sampai saat ini, Yunani memiliki kewajiban yang belum dilunasi kepada IMF sebesar 21,2 miliar euro. Sebuah pembayaran sekitar 1,5 miliar euro kepada IMF telah jatuh tempo pada 30 Juni lalu. Yunani tidak membuat pembayaran ketika jatuh tempo dan sekarang menunggak kepada pemberi pinjaman yang berbasis di Washington itu, membuat Yunani negara maju pertama yang gagal bayar (default) pada utang IMF.