Selasa 07 Jul 2015 09:40 WIB

PBB Desak Tindakan Lebih Bantu Orang Miskin

Sekjen PBB Ban Ki Moon
Foto: AP
Sekjen PBB Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Kendati prestasi luar biasa telah dicapai dalam Sasaran Pembangunan Milenium PBB (MDG), diperlukan tindakan lebih untuk menjamin orang yang paling rentan dan miskin tak tertinggal.

Laporan Sasaran Pembangunan Milenium 2015 yang diluncurkan pada Senin (6/7) di Oslo, Norwegia memperlihatkan MDG telah menggembleng dunia untuk menghasilkan gerakan antikemiskinan yang paling berhasil dalam sejarah, membantu mengentaskan lebih dari satu miliar orang miskin, membuat kemajuan dalam melawan kelaparan dan memungkinkan lebih banyak anak perempuan bersekolah dibandingkan dengan sebelumnya.

"Laporan itu mengkonfirmasi upaya global untuk mencapai sasaran tersebut telah menyelamatkan jutaan jiwa dan meningkatkan kondisi buat jutaan orang lagi di seluruh dunia," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin (6/7).

Dalam peluncuran tersebut, ia disertai oleh Penganjur MDG Erna Solberg, Perdana Menteri Norwegia, dan Presiden Rwanda Paul Kagame.

"Keberhasilan ini mesti dirayakan di seluruh lapisan masyarakat global kita. Pada saat yang sama, kami sangat menyadari mengenai di mana kami belum mencapai keberhasilan," kata Ban.

Laporan tersebut menarik perhatian ke perubahan iklim dan kemerosotan lingkungan hidup yang merusak kemajuan yang dicapai dan menunjukkan konflik tetap menjadi ancaman terbesar bagi pembangunan manusia dan penghalang terbesar bagi kemajuan dalam mencapai MDG.

Kemunculan agenda pembangunan pasca 2015, termasuk serangkaian sasaran pembangunan berkelanjutan yang akan disahkan dalam satu pertemuan puncak di Markas Besar PBB pada September, adalah proses yang bertujuan menjabarkan kerangka kerja pembangunan global yang akan menggantikan MDG ketika sasaran pembangunan milenium itu mencapai tanggal sasarannya pada akhir 2015.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement