REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO, SUMBAR -- Kepolisian Resor Solok Selatan, Sumatera Barat, mengimbau masyarakat setempat untuk mewaspadai kemungkinan peredaran uang palsu selama Lebaran 2015.
"Selama Lebaran perputaran uang akan tinggi sehingga kemungkinan beredarnya uang palsu juga semakin mudah. Masyarakat harus lebih meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Bagian Operasional Polres Solok Solok Selatan Kompol Benu Alam di Padang Aro, Selasa (7/7).
Dia mengharapkan masyarakat yang menemukan uang palsu segera melapor kepada polisi untuk ditindaklanjuti.
Jika masyarakat cepat memberikan laporan, katanya, akan memudahkan petugas dalam melakukan pengusutan.
Dia mengatakan hingga saat ini belum ditemukan ataupun belum ada laporan beredarnya uang palsu di Solok Selatan.
"Kita berharap peredaran uang palsu tidak ada di Solok Selatan sehingga masyarakat tidak dirugikan," katanya.
Selain itu, katanya, polisi juga akan melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kriminalitas serta peredaran narkoba selama Lebaran. "Kita akan melakukan razia jika ada dugaan peredaran narkoba selama Lebaran," katanya.
Ia mengharapkan kerja sama dengan masyarakat dalam menekan angka kriminalitas dan peredaran narkoba selama Lebaran.
Laporan atau informasi dari masyarakat, katanya, salah satu bentuk kerja sama dalam menindak kriminalitas dan peredaran narkoba.
Untuk pengamanan arus mudik Lebaran 2015, jajaran kepolisian setempat membentuk lima pos Operasi Ketupat dan mengerahkan 110 personel.
Selain itu, pihaknya juga dibantu oleh petugas dari pemerintah setempat, seperti Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, serta tenaga medis dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok Selatan Armensyah Johan mengatakan polisi harus bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat selama perayaan Idul Fitri.
Ia mengatakan pemerintah daerah harus bisa menempatkan diri dan bekerja sama dengan kepolisian sesuai tugas pokok masing-masing.