Selasa 07 Jul 2015 14:09 WIB

Puslabfor Segera Sampaikan Penyebab Kebakaran Bandara Soetta

Rep: C15/ Red: Bayu Hermawan
 Petugas pemadam kebakaran melakukan pendinginan Gate 3 keberangkatan Luar Negeri yang terbakar di Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (5/7). (Antara/Muhammad Iqbal)
Petugas pemadam kebakaran melakukan pendinginan Gate 3 keberangkatan Luar Negeri yang terbakar di Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (5/7). (Antara/Muhammad Iqbal)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian mengatakan tim Puslabfor Mabes Polri akan kembali melakukan pengecekan lokasi kebakaran Bandara Soekarno-Hatta. Jika olah tempat kejadian selesai hari ini, satu hingga dua hari hasil dari penelitian Puslabfor bisa keluar.

Saat ini menurut Tito kondisi Terminal 2E sebagai salah satu tempat yang terkena dampak kebakaran masih belum memungkinkan untuk dilewati. Selain masih ada hawa panas, saat ini terminal 2E masih dipasangi garis polisi hingga Puslabfor selesai melakukan penelitian.

Jika hasil Puslabfor sudah keluar, hasil penelitian tersebut akan dikaji oleh Polda Metro Jaya untuk menentukan penyebab kebakaran. Kemungkinan penyebab kebakaran baru bisa dilihat dari analisis puslabfor. Apakah penyebab dari kelalaian, konsleting listrik atau kesengajaan.

Tito mengatakan, namun untuk kesengajaan sendiri itu kecil kemungkinan. Bisa jadi, penyebab kebakaran disebabkan adanya konsleting listrik atau ada kelalaian. Tito mengatakan, dalam dua hari kedepan olah TKP sudah bisa selesai.

"Saya sudah menghimbau jika memang sudah selesai, agar garis polisi segera dicopot sehingga renovasi bisa segera dilakukan," ujarnya di Polda Metro Jaya, Selasa (7/7).

Tito mengatakan, perbaikan dan renovasi ini menjadi penting sebab Bandara Soekarno Hatta sendiri merupakan bandara pusat. Jika ada hal emergency terjadi di Soekarno Hatta akan berdampak pada bandara kecil lainnya di daerah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement