Selasa 07 Jul 2015 14:49 WIB

Semen Indonesia Catat Pertumbuhan Positif di Jawa Tengah

Rep: Bowo Priadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja mengemas semen ke dalam karung di pabrik semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Sumber Arum, Kerek, Tuban, Jawa Timur.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pekerja mengemas semen ke dalam karung di pabrik semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Sumber Arum, Kerek, Tuban, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jawa Tengah menjadi daerah yang mampu menunjukkan progress  positif bagi penjualan produk PT Semen Indonesia.

Di tengah kelesuan perekonomian dan pembangunan infrastruktur nasional, daerah ini masih mencatat persentase kenaikan penjualan hingga Mei 2015.

Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia, Agung Wiharto mengatakan, secara nasional omzet penjualan semen periode Januari- Mei 2015 mengalami penurunan sekitar 3,8 persen. Hal ini dipicu oleh situasi perekonomian domestik yang mengalami kelesuan akibat ketidakpastian perekonomian global.

“Periode Januari-Mei tahun lalu, penjualan mencapai 23,78 juta ton. Pada periode sama 2015 turun menjadi 22,8 juta ton,” jelasnya di Semarang, Senin (7/7).

Meski begitu, penjualan PT Semen Indonesia di Jawa Tengah tetap menunjukkan trend positif. Di Jawa Tengah penjualan ini tercatat tumbuh sekitar 1 persen. Di tengah kelesuan perekonomian itu, kenaikan penjualan di Jawa Tengah cukup positif. “Ini lebih bagus dari Banten dan beberapa daerah di luar Jawa yang juga masih mengalami sedikit kenaikan,” tambahnya.

Agung optimistis pada semester II 2015 pasar semen domestik akan kembali bergairah, seiring dengan berjalannya pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah. Sehingga kebutuhan komoditas utama pembangunan fisik ini diharapkan juga kembali terdongkrak. “Pertumbuhan tahun depan (2016) kami perkirakan mampu mencapai kisaran 6-8 persen,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement