REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), menyatakan pada gerhana matahari total Maret 2016 banyak wisatawan mancanegara yang telah menyampaikan minatnya datang ke Ternate, termasuk Putri Raja Thailand.
"Memang Putri Raja Thailand berniat berkunjung ke Ternate dan ini disampaikan Duta Besar (Dubes) Negara Thailand HE Mr Paskorn Siriyaphan saat pertemuan dengan Pemkot Ternate," kata Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar di Ternate, Selasa (7/7).
Arifin Djafar menyatakan, kunjungan HE Mr Paskorn Siriyaphan di Kota Ternate untuk mengkomunikasikan dengan Pemkot Ternate menyangkut rencana kedatangan Putri Raja Thailand, untuk mengamati fenomena alam yang langka ini, rencana pada bulan Maret tahun depan.
"Kunjungan Dubes Thailand ini untuk mengkomunikasikan dengan Pemkot Ternate, Karena diminta kita untuk bisa membantu menyiapkan kedatangan tuan putri atau anak dari Raja Thailand," ujarnya.
Selain itu, Dubes juga menyampaikan permintaan Putri kepada Pemkot Ternate, agar dapat memfasilitasi untuk berkunjung ke Keraton Kesultanan Ternate dan Tidore.
Berdasarkan pembagian survei yang telah dilakukan, terdapat beberapa spot yang nantinya dijadikan sebagai pusat pengamatan fenomena gerhana matahari total diantarannya, Keraton Kesultanan Ternate sekitar 40 orang dari Negara Amerika.
Begitu pula, untuk Spot Benteng Oranje akan ditempati orang Inggris dan Gelora Kieraha ditempatkan yang lain, ada 10 spot yang sudah dipersiapkan serta Benteng Kalamata.
"Tamu dari Kerajaan Thailand, kata Arifin, berjumlah sekitar 30 orang. Namun dari data yang diterima, total wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Ternate berasal dari 12 Negara.
"Saya belum dapat data riilnya, tapi yang sudah daftar saat ini sekitar hampir 1.000-an, terdiri dari 12 negara termasuk Thailand yang ingin berkunjung ke Kota Ternate," katanya.
Kota Ternate yang merupakan salah satu kota tertua di Indonesia memiliki budaya dan sejarah yang patut dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara, karena dengan kota yang kecil memiliki puluhan situs sejarah berupa benteng peninggalan kolonial.