Selasa 07 Jul 2015 22:57 WIB

Museum Surabaya Pikat Pengunjung dengan Pameran Lukisan

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ilham
 Pengunjung mengamati koleksi Museum Surabaya ketika peresmian museum tersebut di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/5).
Foto: Antara
Pengunjung mengamati koleksi Museum Surabaya ketika peresmian museum tersebut di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejak diresmikan awal Mei lalu, Museum Surabaya terus berpormosi menarik pengunjung. Terbaru, museum yang dipasang sebagai ikon baru Jalan Tunjungan tersebut menjadi ajang pamer sembilan pelukis Kota Pahlawan yang dimotori Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya.

Sejalan dengan suasa Ramadhan, pameran mengusung tema “Nang Nung Ning” yang merupakkan filosoofi religiositas Jawa, berkenaan dengan hubungan manusia dengan sang pencipta. Pameran yang diadakan sejak 6 Juli hingga 12 Juli tersebut menyajikan 26 lukisan.

Dalam karya-karyanya, para pelukis banyak beresplorasi dengan mengambil inspirasi dari ayat-ayat Alquran, Hadis hingga sisi spriritualitas kehidupan sosial. Agus Koecink, seniman Surabaya sekaligus panitia acara menyampaikan, sembilan pelukis terpilih merupakan hasil seleksi panitia.

“Kami melihat seniman yang tetap konsisten dalam menghasilkan karya lukis. Setelah melakukan pendataan selama kurang lebih dua bulan, akhirnya kami memilih sembilan pelukis,” kata dia di lokasi pameran, Selasa (7/7).

Kesembilan pelukis tersebut adalah Andiek Eko, Budi Sulaiman, Setyoko, Zaynal AM, Lukman Hidayat, Yang Boo, Iwan Suwarno, Syamdhuro, dan Istoyo. Agus menambahkan, selain untuk ajang pameran seni lukis, acara ini juga dijadikan sebagai sarana publikasi agar masyarakat semakin tahu tentang keberadaan Museum Surabaya.

“Ke-26 lukisan tersebut memang dipajang untuk dipamerkan kepada khalayak seniman maupun umum, namun tidak menutup kemungkinan juga bagi mereka yang hendak memiliki karya salah satu pelukis tersebut dapat membelinya,” ujar dia.

Pameran yang diadakan sebagai bagian dari program Museum Surabaya tersebut ternyata mampu menarik perhatian masyarakat, termasuk mereka yang masih berusia dini. Darren Donovan (10) dan Euriko Alexander (11) adalah dua bocah yang hadir bersama orangtua mereka mengapresiasi karya para pelukis.

Keduanya mengaku menyukai lukisan-lukisan yang dipamerkan. Menurut Donovan, meskipun ia kurang paham tentang arti lukisan tersebut, namun ia berusaha memahami melalui warna yang ditorehkan para seniman melalui media kanvas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement