Rabu 08 Jul 2015 02:45 WIB

Seleksi Kedua Capim KPK, Politikus PPP Ini tak Ada Persiapan Khusus

Rep: c26/ Red: Bilal Ramadhan
Ahmad Yani
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ahmad Yani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon pimpinan (capim) KPK akan menjalani tes tahap kedua esok hari. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani yang juga menjadi salah satu calon mengaku tidak memiliki persiapan khusus.

Ahmad mengatakan biasa-biasa saja menghadapi tes makalah yang merupakan seleksi tahap selanjutnya. Ia hanya bermodalkan kesiapan diri tanpa persiapan berarti. "Biasa-biasa saja nggak ada persiapan khusus. Insya Allah saya siap, kita jalani saja," katanya saat dihubungi ROL, Selasa (7/7).

Namun, ia mengaku tetap optimis bisa lolos tahap berikutnya. Ia hanya mencoba berpikir positif dengan niat yang baik tentu akan dimudahkan oleh Allah SWT. Ia tergerak mendaftar setelah melihat kondisi KPK yang hingga kini banyak permasalahan. Tujuannya ingin berkontribusi pada kemajuan KPK ke depannya.

Ketika disinggung kesiapan menghadapi ancaman tekanan jika terpilih menjadi pimpinan KPK, ia mengaku siap menghadapi hal itu. Ia berdalih semua pekerjaan memiliki risiko masing-masing. Ia sudah terbiasa bekerja di bawah risiko tinggi dengan ancaman-ancaman tekanan.

Ia menyebut proses ini dijalaninya sebagai bagian dari itikad baik. Tidak perlu ada yang dikhawatirkan baik dalam proses pelaksanaan seleksi dengan segala persipan termasuk risiko ke depannya. "Allah akan melindungi orang-orang yang berjalan lurus, yang penting itikad baik tidak perlu takut," ujarnya.

Hari ini (8/7) capim KPK yang telah lolos seleksi administrasi akan menjalani tes tahap kedua yakni pembuatan makalah. Untuk tema makalah, para kandidat akan diberikan tema secara mendadak saat seleksi berlangsung yang dijadwalkan esok pukul 10.00-15.30 WIB.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement