REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Yani, dalam bursa calon pimpinan (capim) KPK cukup mengagetkan. Pasalnya dia dikenal vokal mengkritisi KPK saat menjabat sebagai anggota Komisi III DPR periode 2009-2014.
Ahmad Yani mengaku, tindakannya yang sering mengkritisi KPK sebagai bagian dari kecintaannya terhadap lembaga pemerintah antirasuah itu. Begitupun kehadirannya mendaftar sebagai calon pimpinan KPK.
"Lima tahun saya dulu di Komisi III DPR memang dikenal sering mengkritisi KPK. Ini bentuk kecintaan saya terhadap KPK karena kalau ada yang kurang pas ya saya kritisi. Termasuk pendaftaran saya sebagai bentuk kecintaan saya," kata Ahmad saat dihubungi ROL, Selasa (7/7).
Dia mengaku sebenarnya selalu mendukung apa yang dilakukan KPK. Tak hanya aktif memberikan kritikan, tapi ia juga kerap memuji kalau pencapaian KPK bagus. Dia pun menegaskan, tidak baik sebuah lembaga dipuji terus-menerus. Mereka juga memerlukan kritikan untuk membangun kekuatan lembaga tersebut.
Ditambah pengalaman sebagai advokat dan di kursi DPR membuatnya tergerak untuk maju dalam seleksi capim. Untuk membuktikan kecintaannya kepada KPK, dia mencoba berkontribusi memberikan kemampuan yang dimiliki.