Rabu 08 Jul 2015 12:08 WIB
Engeline Tewas

Ini Satu Perbedaan Lagi pada Rekonstruksi Pembunuhan Engeline

Rep: C32/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Margriet Christina Megawe bersama Engeline dan kedua anak kandungnya.
Foto: Facebook
Margriet Christina Megawe bersama Engeline dan kedua anak kandungnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Polresta Denpasar telah menggelar rekonstruksi pembunuhan Engeline pada Senin (6/7) di rumah Margriet. Salah seorang kuasa hukum tersangka Agus Tai Hamdamai, Haposan Sihombing menyatakan pada awal rekonstruksi sudah ada perbedaan antara saksi dan tersangka Margriet Christina Megawe.

“Saat awal sebelum pembunuhan terjadi kedua saksi yang dihadirkan juga mempunyai peran. Mereka pamit kepada Margriet karena akan pergi,” kata Haposan kepada ROL, Rabu (8/7).

Kedua saksi yang dimaksud oleh Haposan merupakan Rahmad Handono dan istrinya Susiani yang menyewa kosan di rumah Margriet. Mereka berdua ingin pergi saat itu, menurut Haposan jika sesuai waktu sebenernya pada 16 Mei 2015 mereka pergi sekitar pukul 12.30 WITA.

Selanjutnya Susiani yang mengucapkan pamit sebelum pergi tapi tidak bertatap muka langsung dengan Margriet. “Pamit ingin pergi seperti yang dilakuan Susiani katanya biasa dilakukan, tidak pernah beratap muka langsung. Tapi katanya Margriet menyahut menanggapi pamitnya itu,” jelas Haposan.

Ternyata kesakian tersebut ditampik oleh tersangka Margriet, ia tidak satu paham dengan rekonstruksi berdasarkan kesaksian kedua saksi tersebut. Haposan menjelaskan, saat kejadian tersangka Margriet tidak menyahut pamit seperti yang diutarakan oleh Susiani.

Diketahui, saat rekonstruksi digelar, tersangka Margriet hanya melakukan adegan sesuai apa yang diakuinya saja. Akibatnya, ada beberapa adegan yang tidak diperankan oleh Margriet, terutama kejadian pembunuhan di kamar Margriet sampai penguburan di dekat kandang ayam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement