REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan dalam hal ketahanan pangan. Menurut data Food Security and Vulnerability Atlas 2015 yang dirilis oleh pemerintah bersama World Food Programme (WFP), ketahanan pangan di Indonesia telah meningkat di 398 daerah.
"Berdasarkan data Atlas, 15 persen daerah rentan dalam hal ketahanan pangan. Angka ini menurun tajam dibandingkan satu dekade yang lalu yang mencapai 22 persen," kata Direktur Eksekutif WFP Ertharin Cousin di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (8/7).
Lebih lanjut, daerah yang sangat rentan dalam hal ketahanan pangan yakni di Papua. Menurutnya, rata-rata angka kemiskinan dapat mencapai lebih dari 25 persen.
Namun, ia mengklaim, sejak Atlas dirilis pada 2005, tingkat kemiskinan pun tercatat menurun serta dilaporkan adanya perbaikan akses distribusi pangan di seluruh daerah di Indonesia. Di saat yang sama, sambungnya, pemerintah berhasil membangun fasilitas kesehatan yang lebih baik serta membangun infrastruktur jalan dan juga listrik.
Menurut Cousin, sejumlah tantangan masih dihadapi oleh Indonesia terkait ketahanan pangan, yakni adanya ketidakadilan, infrastruktur, bencana alam, serta perubahan iklim. Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan kasus malnutrisi. Sebab, lebih dari sepertiga anak-anak Indonesia yang berusia di bawah lima tahun memiliki tinggi yang kurang sesuai dengan usianya.
Angka inipun masih belum menurun sejak 2010 dan dapat berimbas pada kesehatan dan kesejahteraan warga Indonesia. Sementara itu, banyak orang dewasa yang mengalami obesitas.
Untuk diketahui, WFP mendukung pemerintah dalam memperbaiki ketahanan pangan sejak 2002. Laporan pertamanya pun telah dirilis pada 2005 silam.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla, menyatakan WFP akan tetap bekerjasama dengan Indonesia membantu menangani ketahanan pangan.
"Kita kan kerjasama sama WFP ini sudah lama, bagus sekali, bagaimana meningkatkan nutrisi dan juga ketersediaan pangan, gitu kan. Kalau kekurangan dia bantu. Seperti Aceh dulu, waktu El-Nino, dia turut berikan anulah (bantuan pangan)," kata JK.