REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Musim kemarau yang melanda di Provinsi Nusa Tenggara Barat membuat cuaca lebih dingin. Apalagi, kondisi Selandia Baru yang tengah musim dingin serta angin timur dari arah Tenggara dan Timur yang mengarah ke NTB. Bahkan dalam hari tertentu, khususnya malam cuaca dingin mencapai 18 Celcius.
“Ini akibat dari Kutub Selatan serta New Zealand yang memasuki musim dingin dan angin timur dari arah tenggara dan timur. Ini akan terjadi sampai musim kemarau selesai pada Agustus-September,” ujar Kepala BPBD NTb, Wedha Magma Ardhi kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (8/7).
Menurutnya, kondisi cuaca yang dingin sudah terjadi selama musim kemarau yang datang di Provinsi NTB. Oleh karena itu, diperkirakan cuaca dingin akan berlangsung hingga September dan sampai kemarau selesai.
Dirinya menambahkan, kondisi padi yang ditanam mampu terselamatkan dari ancaman gagal panen. Sebab, proses pembuliran sudah selesai sehingga tidak terlalu membutuhkan air. Dimana, saat ini padi dalam proses pematangan.
“Kondisi padi terselamatkan karena proses pembulirnya itu sudah selesai dan tidak terlalu membutuhkan air. Kekurangan air kemarin akibat kekeringan tidak menyebabkan gagal panen,” ungkapnya.
Ardhi mengatakan jika saja terlambat selama dua minggu menanam maka bisa terulang gagal panen. Hingga saat ini pihaknya mengaku tidak khawatir dengan ancaman kekeringan sebab sawah-sawah masih bisa terselamatkan.