REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut datangnya hari raya Idul Fitri, masyarakat Jakarta akan melakukan mudik ke kampung halamannya. Diprediksi jumlah pendatang di Jakarta akan naik pascaarus balik.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, pada 2015 proyeksi perhitungan naik sebesar 3%. Pertambahan mencapai 2.056 jiwa dari jumlah pendatang baru ke Jakarta pada 2014.
Adapun pada 2014 arus mudik mencapai 3.616.744 jiwa, sedangkan arus balik sebanyak 3.685.281 jiwa dan pendatang baru 68.537 jiwa.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Jakarta terbuka untuk para pendatang baru. Akan tetapi pandatang diwajibkan untuk memiliki keahlian untuk tinggal di Jakarta.
"Kita sepakat Ibu kota tempat terbuka, tidak ada pelarangan orang datang ke Ibu Kota. Sama seperti turis, kalau ada datang ke jakarta bisa beli apartemen, rumah, buka usaha," kata Ahok sapaan akrab Basuki, Rabu (8/7).
Ia melanjutkan, Pemerintah DKI akan memberikan kemudahan bagi pendatang untuk memberikan KTP DKI. Asalkan pendatang tersebut, memiliki pekerjaan dan tempat tinggal.