REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN) tengah membahas seorang mahasiswa bernama Ilham yang merupakan pelaku pengancam bom terhadap maskapai Singapore Airlines. Rektor UMN, Ninok Leksono mengaku tengah membahas masalah yang menyeret salah satu mahasiswanya itu.
"Sekarang pihak kampus juga sedang membahas masalah Ilham," terang Ninok Leksono di Tangerang, Rabu (8/7).
Ninok menyangkan, tindakan Ilham telah mengganggu ketenangan publik. Katanya, tindakan yang dilakukan Ilham tidak sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh civitas akademika yang beralamat di Gading Serpong tersebut. "Kami sangat menyesali tindakan tak terduga yang dilakukan Ilham," katanya.
Ninok mengaku menyerahkan kasus yang melilit Ilham sepenuhnya ke pihak berwajib. Kampus bersedia untuk bekerja sama dengan polisi dalam kasus Ilham. "Jika dibutuhkan kampus akan memberikan yang diperlukan," terang Ninok.
Seperti diketahui, Ilham meneror Singapore Airlines dengan ancaman bom pada 1 Juli lalu melalui akun media sosialnya. Ilham memberi pesan kepada Singapore Airlines agar tidak melakukan penerbangan pada pesawat SQ-221 dengan rute penerbangan Singapura-Sydney.
Akibatnya, tiga maskapai tiga penerbangan mengalami delay lantaran harus menjalani inspeksi. Pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan keberadaan bom terhadap pesawat SQ-221 itu memakan waktu berjam-jam.