Rabu 08 Jul 2015 23:05 WIB

Polri Siap Antisipasi Money Politics Selama Pilkada Serentak

Rep: c14 / Red: Angga Indrawan
Pilkada 2015
Pilkada 2015

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilkada serentak tahap pertama akan digelar pada Desember tahun ini. Sejumlah pihak mengkhawatirkan pesta demokrasi di daerah-daerah itu akan menimbulkan gejolak.

Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen (Pol) Johnny Mangasi Samosir mengatakan, seusai aturan perundang-undangan, Polri hanya diberi waktu 14 hari untuk bisa menangani laporan kasus dugaan kecurangan Pilkada.

Di sisi lain, lanjut Johny, sogokan atau segala bentuk money politics sanksinya tidak diatur dalam UU Nomor 8/2015. Akan tetapi, Bareskrim punya terobosan lain agar pelaku money politics bisa dijerat.

"Selama ini pijakan hukum kita, kita kembalikan kepada hukum pidana. Tindak pidana umum," ucap Johny Mangasi Samosir di Ancol, Rabu (8/7).

Senada dengan itu, Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan, pihaknya memang tidak sekuat Polri maupun Kejaksaan dalam mengawasi gelaran Pilkada. Misalnya, sebut Muhammad, Bawaslu tak punya kewenangan untuk memaksa seseorang untuk memenuhi panggilan penyelidikan.

Kendati demikian, Muhammad menegaskan, Bawaslu akan fokus mengawasi Pilkada nanti. Antara lain, dengan bersinergi melalui forum Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu), yang terdiri atas Kejaksaan, Kepolisian, dan Bawaslu.

"Target kita, kalau memang ada perkara pidana pemilu, itu sampai ke pengadilan, sampai inkracht," jelas Muhammad, Rabu (8/7).

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.”

(QS. An-Naml ayat 40)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement