REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Hati-hati mengonsumsi merica, ada beredar merica palsu. Bahan dapur itu diduga terbuat dari semen putih. Merica palsu dikabarkan telah ditemukan di sejumlah pasar di Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Bila dikonsumsi sangat berbahaya bagi kesehatan manusia," kata Ahmad Fatoni, Staf Farmasi Makanan dan Minuman Bidang Registrasi, Informasi dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten (SDK DKK) Sukoharjo, Kamis (9/7).
Seperti diketahui, merica palsu hasil temuan tim pengawas peredaran barang di Pasar Mulur, Sukoharjo, awal Bulan Puasa lalu. Bumbu masak itu diduga dibuat dari bahan dasar semen. Untuk memastikan, SDK DKK melakukan uji laboratorium.
Menurut Ahmad, dari penilaian secara fisik merica palsu itu dibuat dari semen putih. Seperti, batu kapur, gypsum dan pasir besi. Informasi ini, kata dia, baru tahap pemeriksaan awal. Untuk lebih jelasnya, perlu uji laboratorium.
Meski dari pemeriksaan fisik baru melihat adanya kadar rendah dalam merica palsu ini, tetap membahayakan jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Secara kasat mata, ciri-ciri fisik merica palsu ini mudah hancur, tidak ada bau menyengat seperti merica pada umumnya.
Diduga peredaran merica palsu oplosan dengan merica asli ini sudah beredar di pasar tradisonal. Bahkan, hingga pelosok daerah. Merica palsu ini cenderung dijual dibawah harga pasaran. Sehingga publik harus waspada dan berhati-hati, jika menemukan merica dengan harga lebih murah.
Kalau merica asli, kata Ahmad, dijual dengan harga Rp 240 ribu. Sedang merica palsu sekitar Rp 140 ribu per kg. "Masyarakat harus waspada dengan melihat ciri-ciri ini. Kalau ragu, sebaikanya tidak dibeli atau dikonsumsi. Nanti malah membahayakan bagi kesehatan konsumen," tambahnya.
Kasus peredaran merica palsu juga ditemukan di wilayah hukum Polres Klaten. Satreskrim Polres Klaten berhasil membetuk Sis (42) alias Manyul di rumahnya Dukuh Prigiwetan, Desa Jogosetran, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten. Ia diduga pelaku pengedar merica palsu.