REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebuah laporan terbaru WikiLeaks akan membuat hubungan Amerika Serikat dan Jerman di ujung tanduk. Pada Rabu (8/7), WikiLeaks melaporkan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) telah menyadap telepon Kanselir Jerman selama bertahun-tahun.
NSA juga menyadap penasihat-penasihat terdekat Merkel, memata-matai stafnya dan pendahulunya selama bertahun-tahun. Laporan tersebut mengatakan pengintaian tersebut terjadi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
"Nama-nama itu terkait dengan beberapa target penyadapan pada Kekanseliran, termasuk Merkel, staf mantan Kanselir Gerhard Schroeder (1998-2002) dan pendahulunya Helmut Kohl," kata WikiLeaks.
Laporan penyadapan yang dirilis pada Rabu berisi detail komunikasi Merkel pada 2009 saat krisis finansial internasional dengan pangeran Uni Emirat Arab, Iran dan penasihat-penasihatnya pada 2011 ketika krisis zona euro.