REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- WikiLeaks mengatakan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) menargetkan pengintaian jangka panjang pada 125 nomor telepon pejabat tinggi Jerman.
Nomor telepon yang menjadi target termasuk pejabat senior di Kekanseliran, seperti Ronald Pofalla, mantan kepala staf Merkel. Pemerintah Jerman belum mengeluarkan respons pernyataan.
Laporan ini dinilai akan menambah kekisruhan hubungan Jerman-AS karena isu mata-mata sangat sensitif untuk Jerman. Laporan ini juga muncul beberapa pekan setelah WikiLeaks membeberkan penyadapan NSA pada pejabat tinggi Prancis.
Sebelumnya, pada Rabu (8/7), WikiLeaks melaporkan NSA telah menyadap telepon Kanselir Jerman selama bertahun-tahun. NSA juga menyadap penasihat-penasihat terdekat Merkel, memata-matai stafnya dan pendahulunya selama bertahun-tahun. Laporan tersebut mengatakan pengintaian tersebut terjadi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
"Nama-nama itu terkait dengan beberapa target penyadapan pada Kekanseliran, termasuk Merkel, staf mantan Kanselir Gerhard Schroeder (1998-2002) dan pendahulunya Helmut Kohl," kata WikiLeaks.