REPUBLIKA.CO.ID, MOZAMBIK -- Populasi singa di Konservasi Alam Niasaa, meningkat cukup signifikan. Peningkatan populasi itu terjadi setelah para singa di cagar alam terbesar Mozambik itu memakan gajah-gajah yang telah terbunuh akibat perburuan liar.
"Singa-singa di Niassa juga memburu bayi gajah yang telah kehilangan induknya," kata seorang Kepala Konservasi Niasaa, Collen Begg, seperti dikutip BBC News, Jumat (10/9).
Begg menceritakan peningkatan jumlah singa di cagar alam Niasaa telah mencapai 800 hingga 1.000 ekor. "Kematian 6 ribu hingga 7 ribu gajah sejak 2011, telah menghasilkan sejumlah besar daging yang sebelumnya tidak tersedia," jelasnya.
Selain itu, jumlah kematian anak gajah karena dimangsa singa, juga semakin meningkat sejak 2009 lalu. Perburuan gajah besar-besaran, lanjut Begg, memang telah melimpahkan bahan dan persediaan makanan untuk para singa.
Begg menjelaskan, rata-rata singa makan tujuh kilogram daging dalam sehari. Dari gajah, singa bisa mendapatkan 3.500 kilogram.
Perburuan gajah di Afrika dilakukan oleh para pemburu ilegal untuk mendapatkan gadingnya. Sebagian besar gading-gading itu dipasarkan di Asia, untuk keperluan ornamen atau pengobatan.