Jumat 10 Jul 2015 10:46 WIB
Pembalut Berklorin

Dituding Dibekingi Sponsor, YLKI: Sponsor Kami Ya Konsumen

Rep: C25/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi kabar miring adanya sponsor di belakang temuan tentang pembalut yang mengandung pemutih atau klorin, YLKI menyebut konsumen yang menjadi sponsor mereka.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi, menganggap kalau kabar miring sebagai tudingan yang konyol. Tulus menegaskan jika tidak ada perusahaan manapun, yang menjadi sponsor atas temuan mereka tentang berbagai pembalut, yang mengandung pemutih atau disebut klorin.

Tulus menuturkan kalau adapun satu-satunya sponsor yang melatarbelakangi dan mendukung temuan mereka, adalah konsumen itu sendiri. Lantaran konsumen memang yang mendanai pengujian yang mereka lakukan.

Dana konsumen itulah, yang menurutnya, harus dipertanggung jawabkan dengan melakukan pengujian-pengujian, terhadap apapun barang yang menjadi konsumsi dari konsumen, untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada konsumen. "Sponsor kami ya konsumen itu sendiri," kata dia.

Tulus menyebut kalau YLKI sudah melakukan pengujian ke banyak produk, mulai dari pasta gigi, barang elektronik dan bahkan air mineral, sehingga, pengujian bukanlah hal yang baru bagi YLKI. Untuk menghindari tudingan miring, Tulus juga menerangkan kalau YLKI sudah melakukan pengujian ke hampir semua produk yang ada.

Tulus juga mengapresiasi itikad baik dari Badan Stadarisasi Nasional, yang rencananya akan merevisi Standar Nasional Indonesia tentang pembalut, yang sudah dan akan beredar di Indonesia. Ia juga merasa kalau masyarakat, kini mempertanyakan eksistensi pemerintah, yang seakan tidak ada mengenai kasus tersebut.

Hal itu dikarenakan, lanjut Tulus, tidak ada aturan baku mengenai batas aman dari kandungan klorin tersebut, baik untuk dimakan ataupun untuk digunakan."Saya lebih apresiatif ke BSN yang akan merevisi SNI pada pembalut," ujarnya.

Sebelumnya, dalam pengujian YLKI yang dilakukan di laboratorium independen TUV NORD, pada Januari hingga Februari 2015, ditemukan sembilan merek pembalut dan tujuh merek pantyliner mengandung klorin atau zat pemudih, yang kadarnya berbeda satu sama lain. Sembilan merek pembalut tersebut diantaranya adalah Charm, Nina Anion, My Lady, VClass Ultra, Kotex, Hers Protex, Laurier, Softex dan Softness Standard Jumbo Pack.

Sedangkan tujuh merek pantyliner yang ditemukan mengandung klorin atau zat pemutih, diantaranya adalah V Class, Pure Style, My Lady, Kotex Fresh Liner, Softness Panty Shield, Carefree Superdry dan Laurier Active.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement