Jumat 10 Jul 2015 11:32 WIB

Penerbangan ke Denpasar Dibatalkan, Penumpang Protes Lion Air

Rep: debbie sutrisno/ Red: Taufik Rachman
Gunung Raung
Gunung Raung

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Abu vulkanik yang keluar dari Gunung Raung membuat sejumlah bandara di non-aktifkan, di antaranya Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional. Tga penerbangan yang mengarah ke dua bandara tersebut tidak diberangkatkan.

Penerbangan ini yaitu Garuda dengan nomor penerbangan GA-675 yang seharusnya berangkat pukul 06.30. Lion Air tujuan Denpasar, nomor penerbangan JT-741 berangkat pukul 09.10, serta Garuda tujuan Lombok Raya, nomor penerbangan GA-7820 berangkat pukul 10.20. Selain itu terdapat juga penerbangan dari arah Manado menuju Denpasar harus tertunda di Makassar karena.

Salah satu penumpang transit dari Manado, Meli Soroinson (42) tidak mengetahui ada kejadian abu vulkanik yang membuat bandara Ngurah Rai Bali non-aktif. Meski demikian, Meli mengatakan, seharusnya pihak Lion Air sebagai maskapai bisa mengingatkan kita sehingga dirinya tidak berangkat.

"Abu vulkanik kan dari tengah malam. Seharusnya sebelum berangkat tadi pagi kita diingatkan kejadian ini. Jadi bisa diundur. Kalau sudah di Makassar begini kan kita juga bingung harus bagaimana," ujar Meli, Jumat (10/7)

Dia menuturkan, sejauh ini pihak maskapai memberikan solusi untuk memulangkan tiket. Namun Meli enggan menerima karena dia merasa sangat rugi jika hanya menerima uang kembali dari tiket. Meli berharap pihak Maskapai bisa menunda jadwal keberangkatan, dan diberikan tempat peristirahatan di Makassar sambil menunggu diberangkatkan.

Terlebih Meli yang merupakan agen travel dan berniat berlibur ke Denpasar bersama 20 orang rombongani, akan merasa sangat rugi jika Lion Air hanya memberikan uang ganti rugi berupa pemulangan tiket.

Sementara, Manager operasional Lion Air Bandara Sultan Hasanuddin, Khaeruddin menuturkan, pihaknya sejauh ini baru bisa memulangkan tiket penerbangan kepada para penumpang yang gagal terbang ke Denpasar atau bandara lainnya terkait abu vulkanik. Untuk memberikan penginapan bagi penumpang yang transit, Khaeruddin sejauh ini belum bisa melakukan hal tersebut.

"Kita juga tidak bisa disalahkan karena kejadian ini bukan kita yang inginkan. Untuk penginapan saya belum tahu pasti seperti apa," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement