REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan beberapa masalah rumit masih belum terselesaikan dalam pembicaraan nuklir Iran yang berlangsung di Wina, Kamis (9/7).
Ia memperingatkan Amerika Serikat dapat keluar dari pembicaraan jika keputusan tidak dicapai. Saat tenggat mengenai pembicaraan nuklir tersebut mendekat, pilihan sulit perlu diambil oleh semua pihak yang terlibat dalam pembicaraan untuk mencapai kesepakatan menyeluruh masalah nuklir Iran.
"Sebagian masalah berat masih belum diselesaikan. Kami tahu keputusan sulit tidak menjadi lebih mudah dari waktu ke waktu, keputusan itu harus diambil dalam waktu cepat," kata Kerry.
Kerry memperingatkan Amerika Serikat dapat meninggalkan ruang perundingan kalau keputusan tak bisa diambil. "Kami takkan duduk di meja perundingan selamanya," kata Kerry memperingatkan.
Namun, Amerika Serikat mengatakan kualitas kesepakatan lebih penting dibandingkan dengan berlomba dengan waktu, sebab kesepakatan harus diuji setidaknya selama satu dasawarsa.
"Kami tak boleh berdiri dan pergi semata-mata karena jam berdentang saat tengah malam," kata Kerry.
Ia menegaskan taruhan (dalam pembicaraan itu) amat tinggi. "Kami takkan tergesa-gesa dan kami takkan terburu-buru. Kami semua memusatkan perhatian pada kualitas kesepakatan," kata Kerry.
Masih belum jelas berapa lama pembicaraan nuklir tersebut akan berlangsung di Hotel Palais Coburg. Menteri luar negeri Cina dan Rusia tak berada di Wina untuk saat ini.
Saat menanggapi pertanyaan wartawan, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan ia akan berada di Wina selama diperlukan.