REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Menghadapi liburan Idul Fitri 1436 H, Dinas Kesehatan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siaga untuk menangani wisatawan pantai yang tersengat ubur-ubur beracun. Sebab, bulan Juli diprediksi akan muncul ubur-ubur beracun.
Kabid Penanganan Kesehatan Masyarakat (PKM) Dinas Kesehatan Bantul, Pramudi Darmawan mengatakan, puskesmas terdekat dengan pantai wisata disiapkan untuk menangani wisatawan yang tersengat ubur-ubur.
"Kita menyiapkan petugas medis dari Puskesmas terdekat dari obyek wisata pantai. Selain itu, menyiapkan fasilitas kesehatan jika ada wisatawan yang harus ditangani dengan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas atau rumah sakit," kata Pramudi.
Pramudi menjelaskan, untuk penanganan awal wisatawan yang tersengat ubur-ubur, pihaknya telah melatih anggota SAR pantai. Penanganan pertama menggunakan soda kue dengan komposisi satu liter soda kue diambil 10 persennya kemudian cairan dioleskan ke bagian tubuh yang tersengat ubur-ubur.
"Tim SAR sudah bisa untuk mengatasi korban yang tersengat ubur-ubur dengan baik, karena sudah terbiasa menangani wisatawan yang tersengat ubur-ubur," katanya.
Selain ubur-ubur, masalah kesehatan yang sering terjadi pada Lebaran adalah keracunan makanan. Sebab masyarakat banyak mengonsumi makanan setelah sebulan menahan diri.
"Kita juga siaga keracunan meski sifatnya tidak massal seperti kejadian buruh pabrik Dong Yong di Piyungan," ujarnya.