REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Kebakaran hebat yang terjadi di sebuah rumah di Desa Karangjati Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara, Kamis (20/7), malam, merenggut tiga nyawa. Ketiga korban tersebut terdiri dari suami isteri pemilik rumah, Ahmad Subino (80) dan Tami (78), serta seseorang bernama Rohmat (35), warga Desa Gumelem Kecamatan Susukan.
Ketika kebakaran terjadi, dua unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi tersebut. Antaralain, mobil pemadam kebakaran dari Kabupatan Banjarnegara dan juga dari Kabupaten Purbalingga yang jaraknya memang relatif lebih dekat. Butuh waktu 3 jam untuk memadamkan api yang membakar rumah Ahmad Subino.
Namun, setelah api berhasil dipadamkan sekitar pukul 01.00, petugas pemadam menemukan adanya tiga korban dari tumpukan puing rumah. Ketiga jenazah nyaris menjadi arang.
Kepala Polsek Susukan, AKP I Wayan Darna menyatakan, pihaknya masih melakukan penyidikan kasus tersebut. Terutama menyangkut dugaan bahwa kasus kebakaran tersebut berlatar belakang masalah cinta antara Rohmat dan Nining (32) yang merupakan anak dari pasangan Mbah Bihin dan Tami. ''Selain jenasah Rohmat, kita juga menemukan sepeda motor Rohmat di halaman rumah yang terbakar. Tapi kepastian kronologi dan motifnya masih kita selidiki,'' katanya.
Beberapa warga tetangga korban menyebutkan, sebelum bencana kebakaran itu terjadi, beberapa warga menyaksikan terjadinya keributan antara Rohmat dan Nining. Marto (42), seorang tetangga korban mengemukakan Rohmat sebelumnya diketahui sempat menganiayai Nining hingga kemudian lari ke luar rumah.
''Nining yang lari ke luar, kemudian dilindungi beberapa orang tetangganya yang melihat kejadian itu. Apalagi saat itu bagian kepala Nining berdarah, yang katanya bekas dipalu oleh Rohmat,'' kata Marto.
Setelah kejadian itulah, rumah orang tua Nining berkobar api. Warga desa melihat kejadian ini sempat mendengar minta tolong dari penghuni rumah. Namun saat warga akan mendekat, api justru berkobar sangat cepat ditimpali beberapa kali ledakan. ''Sehari-hari, Mbah Bihin memang menjual bensin eceran dan elpiji. Karena ada bensin dan elpiji inilah api berkobar sangat cepat dan sulit dipadamkan,'' katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Karangjati, Kusyati, mengaku peristiwa kebakaran itu diduga dipicu oleh masalah asmara. Soal bagaimana pastinya, dia mengaku tidak tahu. ''Kemungkinan karena cintanya Rohmat ditolak Nining, sehingga Rohmat mengamuk mencoba memukul Nining dengan palu, kemudian membakar rumah orang tuanya. Namun, karena api membakar sangat cepat, ketiga orang yang ada dalam rumah itu tidak bisa menyelamatkan diri,'' katanya.