REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengemis yang diciduk Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur, semalam, Putri Handayani (46) ternyata sudah lima kali masuk pansti sosial. Saat berada di depan media, ibu satu anak ini mengaku pernah dikirim ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI) 2, Cipayung.
"Pernah masuk di sini, sekarang masuk lagi," ujar Putri kepada Republika, Jumat (10/7).
Selain itu, saat mengemis di Jakarta Barat, ia empat kali tertangkap dan dimasukkan ke Panti Sosial di Kedoya. Meski demikian, ia mengaku tak kapok untuk meminta-minta rupiah di pinggir jalan. Putri jera berdagang lantaran penghasilannya sering diperas oleh preman. Terlebih, ia terpancing saat melihat para pengamen yang bisa mengumpulkan Rp 2 juta perhari.
"Pernah tiga kali masuk di Panti Kedoya, tapi daripada berjualan, saya lihat pengamen malah dapat uang dalam sehari mencapai Rp 2 juta," paparnya.
Saat mengemis, seringkali Putri menjumpai pengendara yang iba. Apalagi saat beraksi, ia menggandeng anaknya yang berusia delapan tahun. "Pernah dikasih Pak Polisi Rp 200 ribu, atau juga ada yang kasih lebih," sambungnya.
Sementara itu, Kepala PSBI, Heryanto mengaku pihaknya akan mendalami terlebih dahulu sosok Putri. Termasuk meninjau kemungkinan menyekolahkan anak perempuannya. "Kita dalami, di bina maunya apa. Anaknya ditaruh di panti kita sekolahkan, kami koordinasi dengan dinsos wilayah," tutup Heryanto.