Jumat 10 Jul 2015 22:16 WIB

Turki Berjanji Tampung Pelarian Muslim Uighur

Rep: c38/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslim Uighur yang mendiami wilayah Zinjiang bagian barat.
Foto: AP
Muslim Uighur yang mendiami wilayah Zinjiang bagian barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -– Deportasi Muslim Uighur yang dilakukan pemerintah Thailand memicu protes di Turki. Pemerintah Turki berjanji akan membuka pintu bagi Muslim Uighur yang melarikan diri ke negara tersebut.

Sekitar 100 pengunjuk rasa berkumpul di depan Kedutaan Besar China di Ankara, Kamis (9/7) kemarin. Sebelumnya, para pengunjuk rasa juga telah merobohkan barikade polisi dan menyerang konsulat Thailand di Istanbul.

Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-ocha sempat mengemukakan rencana untuk menutup kedutaan Thailand di Ankara. Namun, rencana itu segera dia bantah hari ini. Ia mengatakan ingin menjaga hubungan antara Thailand dengan Turki dan China.

“Thailand dan Turki bukan lawan atau saingan. Kami tidak ingin merusak hubungan perdagangan dengan Turki. Pada saat yang sama, kami juga tidak ingin merusak hubungan antara China dengan Thailand,” kata Prayuth kepada wartawan di Bangkok, dilansir dari The Straits Times, Jumat (10/7).

Menaggapi konflik tersebut, Turki berjanji akan membuka pintu bagi Muslim Uighur yang melarikan diri akibat penganiayaan di China. Sejumlah warga negara Turki memandang adanya kesamaan warisan budaya dan agama dengan saudara mereka Muslim Uighur.

Sementara, Human Rights Watch menyerukan Thailand untuk menghentikan deportasi imigran Muslim Uighur ke China dalam sebuah pernyataan, Jumat ini. Mereka mengkhawatirkan penganiayaan yang akan dialami Muslim Uighur di tanah asal mereka.

“Thailand harus membuat segalanya jelas dan tidak terlalu jauh melanggar hukum internasional dengan segera mengumumkan penghentian deportasi etnis Uighur ke China,” kata Sophie Richardson, direktur Human Rights Watch di China.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement