Jumat 10 Jul 2015 23:21 WIB

Mabes Polri Selidiki Pabrik Terbakar di Bekasi

Rep: C39/ Red: Ilham
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar kios pedagang di Pasar Cik Puan, Kota Pekanbaru, Riau, Senin malam (6/7).
Foto: Antara/Wahyudi
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar kios pedagang di Pasar Cik Puan, Kota Pekanbaru, Riau, Senin malam (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tulisan "Stop Ada Pemeriksaan" masih terpasang di pintu gerbang pabrik kosmetik yang terbakar, PT Mandom Indonesia Tbk di kawasan pabrik industri M2100, Kabupaten Bekasi. Petugas Kepolisian dari Mabes Polri masih melakukan pemeriksaan di dalam pabrik tersebut. Sedangkan para karyawan sudah dievakuasi.

"Masih ada pemeriksaan di dalam dari Mabes, belum bisa masuk," kata salah satu anggota polisi dari Polresta Kabupaten Bekasi, I Wayan kepada Republika, Jum'at (10/7).

Menurut I Wayan, Mabes Polri datang sekitar pukul 01.00. Saat polisi datang, dirinya masih memantau pasien-pasien yang  dibawa ke rumah sakit. "Kurang tahu pasti mereka tadi datang jam berapa, karena saya tadi tugas di rumah sakit," jelasnya.

Selain itu, beberapa kerabat korban, masih ada yang mendatangi kantor satpam di pintu gerbang pabrik tersebut untuk mencari di rumah sakit mana keluarganya dirawat. Berdasarkan data yang ditunjukkan kepada salqh seorang kerabat korban tersebut, tercatat korban di rumah sakit permata bekasi ada 5 orang, di rumah sakit Hermina Grand Wisata ada 37 orang, di Rs Mitra Keluarga Bekasi ada 8 orang. Di tiga rumah sakit tersebut, hampir semua rata-rata luka bakar, sedangkan yang korban yang meninggal berjumlah 5 orang.

Seorang sopir dari Kepala Jatanras Polresta Kabupaten Bekasi, Ujang mengatakan, korban akibat ledakan yang menyebabkan kebakaran tersebut ada yang sampai gosong. "Iya, tadi ada yang sampai gosong," katanya pelan sambil melihat Satpam, karena takut didengar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement