Sabtu 11 Jul 2015 14:10 WIB

Indra Sjafri Sebut PSSI Seperti PKI, Pengamat: Itu Wajar

Rep: C35/ Red: Citra Listya Rini
Indra Sjafri
Foto: ROL/Sadly Rachman
Indra Sjafri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Ucapan pelatih Bali United Indra Sjafri yang menyatakan PSSI sama seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan kata-kata satire. Pengamat sepak bola Rayana Djakasurya menilai ungkapan tersebut tidak ada yang luar biasa.

Indra beberapa waktu lalu dilaporkan oleh media cetak Bali telah menyamakan PSSI dengan PKI. Rayana menegaskan ungkapan Indra tersebut adalah ungkapan yang wajar. Indra sangat mengetahui seluk beluk PSSI karena dia sudah lama terlibat di sepak bola Indonesia.

“Dia jarang melontarkan hal-hal yang pahit, apalagi sekarang bulan Ramadhan, di negara demokrasi orang berhak menyatakan pendapatnya dan bagi saya itu hal yang wajar,” kata Rayana kepada Republika Online (ROL), Sabtu (11/7).

Rayana meyakini ungkapan mantan pelatih timnas U-19 tersebut adalah ungkapan kemarahan atas kekisruhan PSSI saat ini. Jika dilihat dari evolusi organisasi dari dulu hingga sekarang PSSI dia nilai memiliki manajemen yang kurang profesional. Selalu terjadi polemik dari generasi ke generasi di badan PSSI.

Hal itu menurut Rayana karena terdapat beberapa pengurus PSSI yang tidak berasal dari independen, maksudnya terdapat kader-kader partai politik yang masuk dalam kepengurusan PSSI. Sehingga akan banyak kepentingan-kepentingan politik ‘selain kepentingan sepak bola’ yang masuk dalam badan PSSI tersebut.  

Pengamat sepak bola yang lama tinggal di Roma ini mengakui kata PKI memang sebuah kata yang tabu diucapkan di Indonesia. Dia membandingkan dengan Italia yang partai komunisnya besar di negara tersebut. Kedua negara tersebut tidak dapat disamakan.

Rayana juga membandingkan PSSI dengan federasi sepak bola di negara-negara lain yang menurut dia lebih independen dan lebih profesional daripada PSSI. Baginya ini merupakan polemik besar yang membuat sepak bola Indonesia kurang berkembang dari tahun ke tahun. Karena federasi sepak bolanya terlalu sibuk mengurusi problem-problem organisasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement