REPUBLIKA.CO.ID, YALA -- Enam orang tewas dan 11 lainnya terluka dalam serangkaian serangan di Thailand Selatan, pada Sabtu (11/7). Lebih dari 5.000 orang di provinsi-provinsi Thailand Selatan tewas sejak pemberontakan separatis Muslim meletus pada tahun 2004. Para pemberontak belum mengeluarkan tuntutan tertentu tetapi umumnya diyakini berjuang untuk sebuah negara merdeka.
"Tiga wanita tewas oleh bom sepeda motor yang meledak Jumat malam di dekat sebuah bar karaoke di kota perbatasan Padang Besar,"kata polisi Letnan Kolonel Niyom Dumla-iAd dikutip dari AP, Sabtu (11/7).
Tiga orang lainnya, sambung dia, terluka. Selain itu terjadi pula ledakan yang merusak bar, rumah, mobil dan sepeda motor.
Serangan juga terjadi di sebuah toko di Sungai Kolok, menyebabkan kematian tiga orang, delapan orang lainnya terluka oleh bom rakitan yang disembunyikan di perkebunan dekat dengan hotel. Tiga dari mereka yang terluka adalah perempuan dari Laos.
Kota-kota perbatasan Thailand identik dengan tempat hiburan malam. Serangan pun terjadi selama bulan suci Ramadhan. Polisi Kolonel Kong-di Suwannakam mengatakan penyerang diduga separatis Muslim juga melemparkan petasan raksasa di restoran dan membakar dua toko-toko lain di Sungai Kolok, meninggalkan delapan orang terluka.
"Di provinsi Yala, bom rakitan menghancurkan delapan menara transmisi listrik semalam," kata polisi.