REPUBLIKA.CO.ID, BEREBES -- Pengoperasian Tol Pejagan-Pemalang terkesan dipaksakan. Selain proses pengerjaannya yang belum sempurna, fasilitas yang ada di sepanjang jalan tol berjarak 20 kilometer tersebut masih sangat minim.
"Ini kan jalan tol dari Pejagan sampai ke Pemalang. Tapi sekarang baru bisa dilewati sampai Berebes Timur," kata Kakorlantas Polri Condro Kirono, setelah melakukan pemantauan, Sabtu (11/7).
Condro membeberkan beberapa alasan dibukanya tol tersebut meski belum sempurna. Alasan utama dibukanya tol yang dikembangkan oleh PT Waskita Karya (Persero) untuk mengurai kemacetan yang sudah langganan terjadi di pintu exit Tol Pejagan.
"Kalau tidak dioperasikan bahaya juga. Takutnya nanti malah terjadi antrean panjang, kayak tahum kemaren aja sampai Tol Kanci," tambah Condro.
Belum lagi jumlah pemudik dari Jawa Barat ke Jawa Tengah yang ke luar pintu exit Tol Pejagan diprediksi meningkat setelah dibukanya Tol Cipali bulan lalu. Dengan dibukanya Tol Pejagan-Pemalang, kata dia, akan sangat membantu meski belum bisa digunakan dengan sempurna.
Alasan berikutnya adalah sulitnya mengatasi kemacetan jika pemudik dipaksakan ke luar lewat exit tol Pejagan. Sebab ada rel kereta api serta pasar yang tak jauh dari pintu exit Tol Pejagan. "Kalau keluarnya lewat Berebes Timur kan masih bisa diatasi sama petugas. Kalau ke luar lewat exit Tol Pejagan, gimana bisa kereta diatasi petugas. Tetap saja harus nunggu," ucap dia.