REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi menyatakan partainya akan ikut serta dalam pemilihan umum bersejarah pada 8 November.
"Kami memutuskan mengambil bagian dalam pemilihan umum itu," kata Suu Kyi, Sabtu (11/7).
Ia bertekad partainya akan mengubah undang-undang dasar yang melarangnya mencalonkan diri menjadi presiden jika partainya menang.
Pemilu mendatang merupakan pemilu pertama dalam seperempat abad bagi Liga Bangsa untuk Demokrasi (NLD) Banyak yang memprediksi NLD akan meraih suara yang besar. Dengan catatan, pemilu berlangsung bebas dan adil.
Kepastian Suu Kyi ikut pemilu akhirnya menjawab prediksi banyak pihak tentang kemungkinan partai pimpinannya akan memboikot pemilu.
NLD mengikuti pemilu karena ingin mengubah piagam zaman penguasa, yang melarang mereka dengan pasangan atau anak-anak asing menjadi presiden. Suami dan dua anak laki-laki Suu Kyi adalah orang Inggris.
Tapi, sesudah pada bulan lalu kalah dalam pemungutan suara kunci di parlemen untuk mengakhiri hak tolak tentara terhadap perubahan undang-undang dasar, pemenang Nobel itu menyatakan tidak akan mundur.