REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Korps Lalu Lintas Polri mencatat telah terjadi 117 kecelakaan selama arus mudik H-7 lebaran Idul Fitri 2015. Meski demikian, jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan arus mudik H-7 lebaran pada tahun lalu.
Dari 117 kecelakaan itu, mengakibatkan 22 orang meninggal dunia, 16 orang luka berat dan 142 orang luka ringan. Sedangkan pada H-7 arus mudik lebaran 2014, tercatat terjadi 127 kecelakaan. Dari kecelakaan tersebut, mengakibatkan 27 orang meninggal dunia, 40 orang luka berat dan 144 orang luka ringan.
"Meski kecelakaan tahun ini menurun dibandingkan 2014, tapi kami berupaya agar kecelakaan selama arus mudik dan balik bisa terus diminimalisasi," kata Kakorlantas Polri Irjen Condro Kirono, saat rapat koordinasi penanganan arus mudik di Kabupaten Cirebon, Sabtu (11/7) malam.
Condro mengatakan, salah satu upaya itu di antaranya dengan penyediaan check point di sejumlah titik di jalur pantura. Dia pun meminta para pemudik, terutama pengguna roda dua untuk memanfaatkan check point itu sebagai tempat beristirahat.
Di check point tersebut disediakan fasilitas yang dibutuhkan pemudik, di antaranya fasilitas kesehatan, bengkel, makan dan minum, tempat ibadah. Seluruh fasilitas itu bisa dinikmati pemudik secara gratis.
Sedangkan bagi pemudik yang melintasi tol Cipali, Condro menyatakan, menempatkan para petugas di dalam tol terpanjang di Indonesia itu. Dia pun mengimbau agar para pemudik di tol Cipali bisa menekan kecepatan kendaraannya, terutama saat terjadi kepadatan arus lalu lintas.